PENGARUH TEKNOLOGI KOMUNIKASI TERHADAP PERILAKU DALAM MASYARAKAT

Teknologi dapat diartikan penerapan ilmu pengetahuan dalam suatu bidang. Teknologi komunikasi adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi. Teknologi komunikasi merupakan penerapan ilmu pengetahuan guna melancarkan upaya untuk mencapai kebersamaan dalam makna antar orang dalam masyarakat.

Teknologi merupakan proses, atau hasil dari proses, yang selain kompleks juga meliputi banyak komponen. Teknologi memang selalu meliputi atau melibatkan perangkat keras dan perangkat lunak. Rogers (1986) mendefinisikan teknologi komunikasi sebagai alat peangkat keras, struktur organisasi dan nilai-nilai sosial yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses dan mempertukarkan informasi dengan orang lain. Kunci utama dari teknologi komunikasi lain yang baru adalah elektronika. Teknologi elektronika dewasa ini memungkinkan kita untuk mencitakan alat komunikasi apapun yang kita idamkan, asal mau membayar biayanya.

Masih Merupakan Isu : Apa Yang Mempengaruhi Apa?

Walter Lipmann dalam bukunya Public Opinion (1922) mengatakan betapa pentingnya peranan pers, tetapi sekaligus juga menekankan tentang keterbatasannya. Dikatakan olehnya, bahwa berapapun besarnya pengaruh pers tidak akan mampu berperan sebagai pengganti lembaga-lembaga (yang menopang demokrasi).

Dalam penelitiannya yang terkenal dan dilaksanakan selama kira-kira 20 tahun, dengan laporannya berbentuk buku berjudul The Effect Of Mass Communication, Joseph Klapper (1960) mengatakan bahwa, komunikasi massa tidak harus mutlak berkemampuan menjadi penyebab dari efek-efek khalayak, tapi hanya melakukan peranannya diantara dan melalui faktor0fakrot penyela yang sangat banyak dan kompleks. Pandangan Klapper ini boleh dikatakan mewakili banyak pihak tetap tidak semua pakar ilmu sosial pada jamannya. Penelitian-penelitian mutakhir banyak menolak anggapan berlebihan mengenai keampuhan teknologi komunikasi dalam mempengaruhi atau membentuk sikap dalam perilaku.

Kritik Terhadap Kebudayaan Massa

Namun masih ada saja golongan yang tetap beranggapan, bahwa teknologi komunikasi, termasuk media massa, mempunyai kekuatan pengaruh yang besar, terutama meid pers yang dianggap terlalu berkuasa, yang dikontrol oleh orang-orang yang berkuasa pula dan oleh karena itu perlu diwaspadai.Pada dekade 70an, ada kecenderungan baru dalam pandangan para pakar mengenai pengaruh teknologi dan media komunikasi. Memang benar kalau dikatakan bahwa pengaruh cukup besar, tetapi sifat dan besar kecilnya pengaruh inilah justru yang harus didefinisikan secara lebih berhati-hati.

Pandangan Makin Terfokus Secara Rinci                       

Medium atau proses komunikasi bercorak personal, berbeda dari medium bercorak masal. Isi komunikasi yang menekankan pada kejadian (event), berbeda pengaruhnya daripada isi komunikasi yang mementingkan sifat editorial atau interpretatif (penafsiran). Khalayak pun terdiri dari banyak segmen, masing-masin memberikan tanggapan dan sikap berlainan terhadap pesan yang sama.

Jadi berbagai penelitian selama ini belum dapat memberikan penegsan secara konsisten mengenai pengaruh langsung dari teknologi komunikasi terhadap perubahan sikap atau perilaku. Namun demikian, akibat kognitif (cognitife effect) dari teknologi komunikasi massa sempat tercatat oleh berbagai penelitian yang dilakukan oleh Mac Combs dan Shaw selama pemilihan presiden pada tahun 1968.

Pengaruh agenda setting dari media massa juga terasa meskipun terbatas bagi kira-kira 2001 pemilih yang belum dapat menentukan keputusannya seperti terbukti dalam penelitian di Elmira Country, Ohio yang sudah disebut di muka. Perilaku pemilih golongan ini diduga dipengaruhi oleh media massa (dalam hal ini pers) jadi tidak melalui perantaraan interpretasi atau dorongan yang berasal dari sumber-sumber institusi antar personal.

Pengaruh Dalam Situasi Abnormal

Efek teknologi komunikasi massa yang lebih luas dan menyangkut tidak hanya kognisi tetapi juga sikap dan perilaku khalayak dapat kita temukan barangkali hanya dalam situasi komunikasi dan kondisi sosial yang sangat khusus bahkan abnormal. Studi yang dilakukan O’Conner (1990) mengenai siaran radio oleh dan dikalangan masyarakat buruh di pertambangan di Bolivia Amerika Latin, telah mengungkapkan sebuah pengalaman komunikasi yang sangat unik atau khas.

Jadi siaran radio sebagai perangkat teknologi komunikasi merupakan instrumen yang mutlak bagi kelangsungan hidup atau eksistensi masyarakat buruh pertambangan dan lain sebagainya. Pengaruh besar sekali bagi segala aspek kehidupan masyarakat. Dalam hubungan ini fungsi agenda setting media radio menjadi integrasi, bahkan lebur menjadi satu dengan sistem dukungan sosial politik khalayak yang memiliki dan mengelolanya. Ini memang benar-benar situasi komunikasi yang unik atau khas, dan berlangsung dalam keadaan krisis berkepanjangan.

Penerapan Teknologi Dalam Pendidikan

Dalam bidang pendidikan formal dan nonformal, besarnya peranan teknologi komunikasi juga sudah sangat dirasakan. Harus diakui, bahwa teknologi komunikasi merupakan produk dari kemajuan ekonomi, ilmu dan teknologi serta industri.

Momentun untuk aplikasi komputer dalam pendidikan sekolah terus meningkat. Asosiasi pendidikan nasional menegaskan komitmennya utuk menjadikan komputer sebagai bagian mutlak dari kurikulum dan pengelolaan pendidikan sekolah dengan maksud untuk merestruktur lingkungan pendidikan. Teknologi pendidikan, khususnya penggunaan komputer, dilaksanakn sebagai upaya untuk memecahkan masalah-masalah dalam pengajaran, termasuk bagi golongan murid dan lambat atau berprestasi rendah maupun yang berbakat tinggi. Aplikasi komputer juga dipakai untuk memecahkan masalah-masalah pemerataan, termasuk pemerataan mutu pengajaran.

Pendidikan jarak jauh (distance education) menempati kedudukan penting dalam teknologi pendidikan, teknologi komunikasi dan informasi. Terutama dalam bidang sistem penyampaian kita temukan hubungan yang erat antara pendidikan jarak jauh (PJJ) dengan teknologi pendidikan dengan teknologi komunikasi. Sebab, tiada program kegiatan PJJ yang tidak melibatkan aspek-aspek perangkat keras dan perangkat lunak, disamping desain dan pengembangan perangkat pelajaran (“courseware”). Penekanan pada desain dan pengembangan bahan pelajaran adalah sangat menentukan bagi peserta didik yang belajar tanpa kontak pribadi (face to face atau tatap muka dengan pengajarnya).

Sesungguhnya, antar komunikasi dan edukasi (pendidikan) banyak sekali persamaan dan titik temunya. Namun perbadaan yang barangkali paling menyolok ialah bahwa dalam wilayah pendidikan khalayaknya jauh lebih terseleksi sehingga isi dan penyiarannya juga lebih terfokus, sedangkan monitoring dan evaluasi dari efeknya merupakan suatu keharusan (misalnya ulangan, ujian) dan diselenggarakan dengan mekanisme yang lebih efektif dengan frekuensi jauh lebih tinggi.

Teknologi Komunikasi Di Indonesia

Selama 20 tahun terakhir, teknologi komunikasi di Indonesia telah mencapai kemajuan (gain) yang sangat pesat berkat pembangunan nasional kita. Namun harus diakui, bahwa tingkatannya (level achievement) masih rendah. Hal ini disebabkan karena pada titik awalnya (1969), modal teknologi komunikasi kita memang berada dalam keadaan yang sangat rendah atau minim sekali.

Tapi hal serupa dialami oleh bidang-bidang pembangunan lainnya. Upaya untuk meningkatkannya lebih tinggi lebih dari keadaan sekarang tentunya tidak ringan, karena kemajuan atau kemampuan teknologi komunikasi tidak terlepas dari kemajuan dan kemampuan ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi serta industri bangsa Indonesia dewasa ini.

Kita memiliki modal yang lebih untuk pembangunan dan modal ini kita tuangkan untuk menambah jumlah perangkat keras komunikasi, maka yang terjadi adalah pertumbuhan yang semu (arti fisial) dan akan membawa terlalu banyak masalah. Misalnya masalah biaya-biaya tambahan yang secara teratur harus kita tuangkan untuk pemeliharaan, penciptaan perangkat lunak, biaya operasi, gaji karyawan dan tenaga ahli, dll. Kalau tidak, semua peralatan itu kurang atau tidak berfungsi dan akan hancur. Meskipun demikian, ada beberapa hal positif dalam sistem komunikasi kita dan memang sengaja di desain oleh pemerintah. Yaitu misalnya penggalakan radio swasta (nasional), pers atau surat kabar masuk desa, dan kelompencapir.

Pengaruhnya Terhadap Perubahan Perilaku Masyarakat Indonesia

Perlu disadari, masyarakat Indonesia masih jauh dari predikat masyarakat informasi. Sebagai masyarakat membaca (reading society) saja belum. Dalam hubungan ini, teknologi komunikasi dapat berbuat banyak, meskipun tidak dapat menyelesaikan semua persoalan. Namun, teknologi komunikasi dapat memaksimalkan pengaruhnya bagi perubahan masyarakat secara positif, jika kita dapat menyusun agenda setting yang dinamis dan terbuka, dalam arti cukup peka dan reseptif terhadap aspirasi masyarakat yang terus berkembang, dan terus mencari tujuan dan bentuknya yang dianggap paling relevan baginya. Teknologi komunikasi dengan media masanya, karena terbawa oleh sifat dan kemampuannya secara intrinsik, dapat memberikan gambaran dunia lain bagi kognisi bagi masyarakat secara instan.

Media komunikasi massa yang meskipun tetap hadir (prevalen) namun peranannya tidak pernah runtut tetapi selalu terputus-putus (intermittent) dan tidak pernah ada (dan tidak perlu) tuntas (exhaustive). Memang fungsi pokok media massa hanyalah memberikan penyadaran (awareness) dan pengetahuan awal.

Bimbingan dan tuntutan para pemimpin formal dan informal secara demokratis, kekeluargaan dan terbuka, akan menciptakan jaringan komunikasi melalui jalur-jalur suprastruktur dan infrastruktur sosial dalam masyarakat kita yang berfungsi dengan baik dan efektif demi perubahan perilaku masyarakat yang kita inginkan. Komunikasi sosial yang tercipta karenanya, benar-benar akan merupakan komunikasi sosial yang terbuka, jujur, dan bertanggung jawab.

Studi dan perhatian tentang dampak teknologi komunikasi sudah berlangsung lebih dari setengah abad, dan sampai hari ini masih terus berlangsung, dengan menerapkan metodologi yang makin canggih. Sampai sekarang belum ada “kata akhir” tentang bagaimana tepatnya dan berapa besar kecilnya pengaruh teknologi komunikasi terhadap sikap dan perilaku. Namun, secara umum kita percaya bahwa teknologi komunikasi ada pengaruhnya paling sedikit pada efek kognitif dari individu dan masyarakat pada umumnya.

Dampak Positive Globalisasi

Gambar

Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara.

Globalisasi yang berasal dari kata global merupakan suatu bentuk perubahan yang secara menyeluruh atau universal dan dalam globalisasi akan mengakibatkan dampak positif dan dampak negatif dikarenakan terjadinya perubahan atau perkembangan terhadap pembaharuan dalam bentuk global.

Sebelum membahas dampak globalisasi secara keseluruhan, disini saya akan memaparkan dampak positive globalisasi menurut pengalaman yang saya rasakan. Globalisasi adalah hasil dari perkembangan teknologi, begitupun sebaliknya. Jadi globalisasi erat kaitannya dengan perkembangan teknologi yang terjadi saat ini. Jika membicarakan teknologi, terutama teknologi komunikasi, kita pasti sudah bisa merasakan dampak yang luar biasa. Dengan teknologi yang semakin hari semakin canggih, kita dapat semakin mudah dalam melakukan interaksi. Begitu pula yang saya rasakan dari dampak globalisasi ini, saya bisa dengan mudah berkomunikasi dengan teman-teman saya. Tentu saja dengan media yang bermacam-macam. Sudah banyak sekali media untuk berkomunikasi saat ini, tidak lagi berpatokan pada satu alat saja, misalnya telepon genggam atau handphone. Pada saat ini berkomunikasi tidak hanya dengan telepon atau SMS saja, dengan adanya smartphone, akses untuk berkomunikasi ini semakin beragam. Begitu pun dengan saya yang sebelumnya tidak menggunakan smartphone, merasa bahwa mengikuti perkembangan teknologi yang ada memang perlu. Agar kita tidak tertinggal informasi tentunya. Setelah saya menggunakan smartphone tersebut, banyak sekali perubahan yang saya rasakan, terutama dalam bertukar informasi. Dengan mudah saya mendapatkan berbagai informasi, apalagi informasi mengenai perkuliahan. Jika sebelumnya saya merasa “telat” mengetahui informasi, tetapi sekarang informasi tersebut bisa saya dapatkan dengan mudah dan cepat.

Selain bisa mendapatkan informasi lebih cepat, dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi saya juga bisa berkomunikasi dengan teman lama melalui media sosial. Dengan facebook salah satu contohnya, menurut saya facebook juga memiliki peran yang sangat penting pada saat ini. Teman lama yang sudah lost contact bisa menjalin komunikasi kembali. Semua media sosial pada umumnya memiliki fungsi yang sama yaitu mempermudah komunikasi sesama manusia tanpa menghiraukan ruang dan waktu. Selain facebook, contoh lainnya misalnya twitter.

Seiring berjalannya waktu, media sosial pada saat ini beralih fungsi menjadi media promosi. Mengapa demikian? Bisa kita lihat pada saat ini banyak sekali orang-orang yang mempromosikan bisnis nya melalui media sosial, jadi media sosial tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi saja. Bagi mereka yang melihat peluang tersebut, mungkin beranggapan bahwa dengan cara tersebut bisnis atau usahanya akan menghasilkan untung yang lebih besar. Jika kita bisa memanfaatkan teknologi yang ada, tentu kita akan mendapatkan dampak positive didalamnya.

Dampak Perkembangan Teknologi Komunikasi

Perkembangan teknologi komunikasi saat ini sudah berkembang pesat dan banyak memberikan berbagai perubahan bagi kehidupan manusia. Seiring berjalannya waktu, inovasi-inovasi dari teknologi pun semakin canggih dan semakin memudahkan manusia dalam melakukan berbagai aktivitasnya.

Pada dasarnya teknologi diciptakan untuk memudahkan manusia dalam kegiatan sehari-harinya. Namun seiring berkembangnya zaman dan semakin bermunculan teknologi komunikasi yang semakin canggih, teknologi semakin mendominasi kehidupan manusia dan tidak sedikit manusia yang ketergantungan dengan berbagai teknologi komunikasi yang ada hingga saat ini. Tentu saja dengan dampak positiv dan negativ yang ada di dalamnya.

Perkembangan teknologi komunikasi ini tidak dapat dihindari karena pada pasalnya, perkembangan teknologi komunikasi berjalan seiringan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan. Dampak positif yang dapat diambil oleh adanya perkembangan teknologi komunikasi ini salah satunya adalah mempercepat penyebaran informasi, lebih cepat mengetahui bernagai perkembangan yang ada di dunia, mempermudah berbagai kegiatan manusia, dan yang paling penting adalah membuat berbagai kegiatan menjadi lebih efektif dan efesien dari segi waktu. Salah satu dampak nergati dari perkembangan teknologi komunikasi ini diantaranya adalah manusia menjadi semakin malas karena telah tergantung pada teknologi yang memudahkan kegiatan mereka.

Dampak Perkembangan Teknologi Komunikasi Ditinjau Dari Beberapa Aspek

1. Politik

Dampak perkembangan teknologi komunikasi dari aspek politik yang sering kita lihat adalah melakukan kampanye politik di dalam “sosial media”. Menurut saya kegiatan ini cukup efektif mengingat pada saat ini jejaring sosial atau sosial media tersebut sedang banyak digandrungi oleh masyarakat, sehingga masyarakat dapat lebih mengenal calon pemimpin mereka yang akan mereka pilih nanti. Selain itu juga dampak yang paling dekat dengan kehidupan politik adalah adanya teknologi penghitungan suara “quick count”. Dengan sistematika penghitungan yang terkoordinasi, hasil bayangan penghitungan ratusan juta suara itu bisa dilihat dan diprediksi dalam waktu relative cepat. Dampak yang selanjutnya yang bisa dirasakan yaitu penggunaan teknologi “real time video conference” dimana pertemuan atau rapat bisa dilangsungkan ditempat dan waktu yang berbeda, dengan menggunakan teknologi video camera. Teknologi ini seharusnya bisa meningkatkan efisiensi kerja para pejabat politik negara. Namun entah karena alasan apa, penggunaan teknologi ini tidak dimaksimalkan.

2. Ekonomi

Dari aspek ekonomi, dampak perkembangan teknologi yang bisa dirasakan adalah dengan adanya fasilitas e-banking. Dengan fasilitas tersebut kita dapat dengan mudah melakukan berbagai transaksi yang ada. Yang biasanya kita harus datang terlebih dahulu ke bank, tetapi dengan e-banking semuanya dapat dilakukan dengan mudah melalui gadget yang kita miliki. Selain itu juga dengan perkembangan teknologi yang ada, kita bisa mempromosikan perusahan atau bisnis yang sedang kita jalani, dengan tujuan agar khalayak bisa mengetahuinya. Misalnya saja, kita mempunyai usaha di bidang kuliner dan kita membuka sebuah restoran atau cafe. Salah satu cara mempromosikan nya adalah dengan menggunakan media sosial twitter atau facebook dengan membuat account. Lalu dengan mudah kita dapat mempromosikan restoran atau cafe kita. Menurut saya, cara ini terbilang ampuh untuk menarik pelanggan. Kita tidak usah membuang biaya untuk membuat brosur misalnya, karena brosur pada akhirnya akan dibuang juga. Saya juga sering melihat cafe atau restoran yang dipenuhi pelanggan karena pemilik restoran tersebut mempromosikannya melalui twitter. Yang tidak kalah dari hal tersebut yaitu dengan adanya “online shop”. Ya dengan online shop ini, kita tidak perlu direpotkan dengan menyewa atau bahkan membeli tempat untuk menjual barang. Terbukti dengan fasilitas ini penjual akan mendapatkan untung yang lebih banyak. Karena pembeli tinggal memilih barang yang mereka suka lalu penjual akan mengirimkan barangnya sampai ke rumah dengan beberapa persyaratan dan dengan adanya perjanjian terlebih dahulu. Online shop ini biasanya dilakukan di media sosial seperti twitter, facebook. Selain itu juga marak dilakukan dengan Blackberry, dan bahkan dengan adanya Instagram, kita juga bisa melakukan promosi. Tentu saja para pemilik usaha harus peka terhadap perkembanghan teknologi ini, agar mereka tidak ketinggalan dan pada akhirnya bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

3. Sosial dan Budaya

Teknologi komunikasi dapat mempengaruhi aspek sosial dan budaya suatu kelompok masyarakat seperti dunia maya. Jika seseorang sudah merasa terlalu asyik dengan teknologi seperti di dunia maya. Orang itu akan menghabiskan waktunya selama berjam-jam karena hanya berinteraksi dengan seorang teman atau kenalan yang ada di dunia maya itu. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sekarang memberikan pengaruh tersendiri pada budaya di Indonesia. Saat ini, ketika teknologi semakin maju, akan memunculkan masalah terhadap kebudayaan-kebudayaan daerah yang ada di bangsa ini. Kebudayaan daerah akan semakin lenyap sebab masyarakatnya itu sendiri yang melupakan atau tidak mengembangkan budaya yang ada. Bisa saja kebudayaan Indonesia direbut kembali oleh bangsa lain karena ulah dari masyarakatnya sendiri .

Pengaruh lain dari perkembangan teknologi yang cukup pesat ini dikhawatirkan berdampak buruk terhadap perilaku kehidupan bermasyarakat. Hal ini dikarenakan, perubahan cepat dalam teknologi informasi telah merubah budaya sebagian besar masyarakat Indonesia, kemajuan teknologi secara sadar ataupun tidak sadar telah banyak mengubah pola kehidupan masyarakat. Perubahan teknologi komunikasi ini memiliki beberapa dampak terhadap kehidupan masyarakat. Walaupun memang perubahan ini memiliki beberapa dampak positiv dan juga negativ. Memang dengan berkembangnya teknologi ini kita bisa belajar hal-hal positif seperti mencari informasi yang ada dan kita butuhkan. Tetapi perkembangan teknologi komunikasi juga memiliki dampak negatif . Dampak negativ nya saya akan memberi contoh dari kalangan remaja di mana para remaja cenderung meniru kebudayaan barat. Jika pengaruh-pengaruh tersebut dibiarkan, moral generasi bangsa menjadi rusak, selain itu rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat menjadi berkurang. Tak sedikit juga kalangan remaja yang lebih senang belajar budaya asing. Oleh karena itu kita harus bijak dalam memanfaatkan perkembangan teknologi komunikasi yang  ada saat ini. Tidak perlu terlalu takut juga akan dampak-dampak negativ yang akan ditimbulkan, karena banyak juga manfaat-manfaat yang dapat kita petik dari perkembangan teknologi komunikasi ini yang dapat membantu dan mempermudah aktivitas kita. Selain memberikan kebebasan untuk mengakses informasi sebanyak-banyaknya akan tetapi tetap ada ruang bagi masyarakat untuk melakukan pilihan-pilihan secara selektif sesuai kepentingan kebutuhan masyarakat. Disinilah peran semua pihak untuk terlibat dalam pemberdayaan masyarakat agar tidak terjebak dalam hal yang negativ pada perkembangan teknologi pada saat ini.

Kita sebagai manusia yang melek teknologi, seharusnya dapat lebih bijak dalam menyikapi hal ini. Jangan sampai perkembangan teknologi ini berdampak negativ terutama untuk diri sendiri. Karena pada dasarnya perkembangan teknologi yang ada digunakan untuk memudahkan segala aktivitas manusia. Hanya saja yang berbeda adalah cara menyikapinya. Jika kita pandai menyikapinya maka tentu saja kita akan merasakan manfaatnya. Dan apabila cara kita salah dalam penggunaannya, maka bukan dampak positiv nya yang kita rasakan, melainkan dampak negativ nya. 🙂

Persaingan Bisnis Media Massa

Gambar

Apabila kita berbicara mengenai persaingan media massa secara global memang sungguh luar biasa. Banyak riset dan inovasi baru bermunculan di bisnis tersebut. Karena persaingan memang sangat ketat. Berbicara mengenai masalah aktual semua media ingin menyampaikan yang paling aktual, dan berbicara mengenai eksklusifitas semua media berlomba-lomba untuk menjadi yang paling baik dan ekslusif.

Konglomerasi Media Massa

Fenomena yang menarik di dunia media massa Indonesia adalah konglomerasi media atau penguasaan beberapa media di tangan seseorang atau kelompok. Di negara maju sendiri fenomena tersebut sudah berlangsung lama dan luar biasa. Dari sebuah film dokumenter karya Robert Greenwald yang berjudul “Outfoxed: Rupert Murdoch’s War on Journalism”, diketahui kekaisaran bisnis media Murdoch merengkuh 300 lebih saluran televisi, puluhan perusahaan film dan jaringan gedung bioskop dan tiga korporasi penerbit besar, Zondervan Christian Publisher, Harper Collins dan Reagen Books.

Memang apabila di pikirkan konglomerasi media akan sangat berbahaya, karena seseorang mengendalikan banyak media. Media sendiri merupakan alat kekuasaan yang sangat berbahaya apabila dipegan oleh orang yang salah. Di Indonesia sendiri mulai ada kecenderungan tersebut contohnya Media Citra Nusantara (MNC) yang menguasai siaran RCTI, TPI, dan Global TV. Atau pun media group yang terdiri dari Media Indonesia dan Metro TV. Dapat kita lihat pada Pemilu Presiden tahun 2004 Surya Paloh sang pemilik Media Group benar-benar diuntungkan dengan media yang ia miliki saat kampanye.

Dominasi kepentingan bisnis dalam media ini tak lepas dari kecenderungan kapitalisasi yang kuat di media. Kapitalisasi yang berakar dari materialisme itu menggambarkan bagaimana para jutawan semakin ambisius menggenggam dunia di saku bisnisnya: menuju monopoli kekuatan ekonomi. Bagaimana bentuk kapitalisasi media? Banyak media dijalankan dengan hanya berprinsip: yang penting untung! Laba menjadi kata kunci. Bagi media seperti ini, misi utamanya adalah berbisnis. Sehingga tugas media lainnya seperti pendidikan dan kontrol sosial tersisihkan.

Saat ini media memang menjadi lahan bisnis yang menggiurkan. Banyak orang kaya tertarik menanamkan modal dalam bisnis media. Apalagi, seperti di Indonesia sekarang ini, dengan sangat mudah seseorang bisa membuat koran atau majalah. Globalisasi dan modernisme juga memberi jalur cepat bagi pemilik modal dari luar negeri untuk masuk ke bisnis media sebuah negara. Suntikan dana dari raja media dunia, Rupert Murdoch, ke stasiun ANTV salah satu contohnya.
Akibat yang tidak disukai dari begitu kuatnya pengaruh bisnis dalam pengelolaan media adalah biasnya media dalam menjalankan fungsinya. Bias yang dimaksud dalam bentuk tidak fokusnya media pada peran kontrol sosialnya. Bias-bias seperti itu sangat mungkin terjadi, apalagi bagi media yang dimiliki orang yang berlatarbelakang bukan dari lingkungan media serta dekat dengan kekuatan politik dan pemerintah berkuasa. Kedekatan tersebut terbukti sangat memengaruhi kebijakan redaksional media. Jika politikus atau penguasa merasa diberitakan negatif maka mereka akan bermain di level pemilik media untuk mengintervensi redaksi.

Munculnya “Jurnalisme Online” dan “Citizen Journalism”

Jurnalisme online adalah perubahan baru dalam ilmu jurnalistik. Laporan jurnalistik dengan menggunakan teknologi internet maka disebut dengan media online yang menyajikan informasi cepat dan mudah diakses dimana saja. Hampir setiap orang di dunia pernah membuka sebuah media online. Karena bisa dibilang lebih ringkas dan cepat dalam memperoleh informasi. Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh dunia seirng dengan perkmebangan zaman membuat sebuah perubahan besar dalam dunia jurnalistik. Khususnya media jurnalistik online yang semakin berkembang dan merambah hampir ke seluruh dunia. Mudah sekali bagi setap orang untuk mendapatkan berita terhangat dengan manggunakan internet.

 Di Indonesia, media online menjadi trend belakangan ini. Sebagai contoh, media online detik.com di Indonesia yang telah sukses menyajikan ragam berita, selain itu kantor berita Nasional Antara juga menggunakan teknologi internet. Dengan lahirnya media online maka media cetak pun tidak mau kalah, dengan dua penyajian media cetak dan media online seperti kompas.com, temporaktif.com, republika.com, pikiran-rakyat.com, klik-galamedia.com. dan masih banyak lagi. Itu adalah langkah baru berkembangnya teknologi yang telah melahirkan jurnalisme online.

Media internet sendiri, sebagai suatu media baru (new media), pada gilirannya juga telah menghadirkan sekian macam bentuk jurnalisme yang sebelumnya tidak kita kenal. Salah satunya adalah yang kita sebut sebagai “jurnalisme warga” (citizen journalism).

Dengan biaya relatif murah, kini setiap pengguna Internet pada dasarnya bisa menciptakan media tersendiri. Mereka dapat melakukan semua fungsi jurnalistik sendiri, mulai dari merencanakan liputan, meliput, menuliskan hasil liputan, mengedit tulisan, memuatnya dan menyebarkannya di berbagai situs Internet atau di weblog yang tersedia gratis.

Dengan demikian, praktis sebenarnya semua orang yang memiliki akses terhadap Internet sebenarnya bisa menjadi “jurnalis dadakan,” meski tentu saja kualitas jurnalistik mereka masih bisa kita perdebatkan. Yang jelas, orang tidak dituntut harus lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi atau sekolah jurnalistik, untuk menjadi “jurnalis dadakan” di dunia maya.

Suka atau tidak, tren munculnya “jurnalisme warga” dan “jurnalis dadakan” semacam ini tampaknya makin kuat. Sebagai catatan, seingat saya, berita pertama soal bencana Tsunami di Aceh, pada Desember 2005 lalu, justru muncul dan diketahui publik lewat blog pribadi di Internet. Jadi, tidak melalui saluran-saluran media yang konvensional.

Dengan demikian, kehadiran “jurnalisme warga” ini juga telah menjadi tantangan bagi jenis “jurnalisme mapan,” yang diterapkan di media-media konvensional, seperti: suratkabar, majalah, radio, dan televisi.

Korporasi Media Massa Di Indonesia

Fenomena saat ini yang terjadi di dunia pers adalah “korporasi media”. Fenomena tersebut terjadi karena penguasaan institusi media atau pers oleh jaringan kapitalis, dengan menguasai institusi media sebanyak-banyaknya, baik itu media cetak maupun media elektronik.
Beberapa contoh korporasi media yang ada di Indonesia diantaranya :

  • Media Nusantara Citra (MNC) Group milik Hary Tanoesoedibjo
  • Mahaka Group milik Erick Tohir
  • Kelompok Kompas Gramedia milik Jakob Oetama
  • Jawa Pos Group milik Dahlan Iskan
  • Media Bali Post Group milik Satria Narada
  • Elang Mahkota Teknologi (EMTEK) Group milik Eddy Kusnadi Sariaatmadja
  • Lippo Group milik James T Riady
  • Bakrie & Brothers milik Anindya Bakrie
  • Femina Group milik Pia Alisyahbana dan Mirta Kartohadiprodjo
  • Media Group milik Surya Paloh
  • Mugi Reka Aditama (MRA) Group milik Dian Muljani Soedarjo
  • Trans Corporation milik Chairul Tanjung
  • Tempo Group milik Goenawan Muhammad
  • Bisnis Indonesia Group milik R Sukamdani S Gitosardjono

Ini hanya sekadar contoh tentang fenomena korporasi media. Semua orang memiliki hak dan kesempatan yang sama, asal dilakukan dalam proporsi dan koridor yang benar. Karena ada UU yang mengatur pembatasan. Korporasi media ini nampaknya akan terus berlangsung, mengingat institusi bisnis ini memiliki prospek lumayan dahsyat. Apalagi tren pertumbuhan media (cetak) makin meningkat.

Media cetak maupun elektronik memiliki potensi besar dalam proses kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Terlebih dikaitkan dengan fungsi pers, semuanya bermuara pada pembentukan opini, dan sekaligus memberikan pengaruh pada masyarakat, berdasar info yang disajikannya.

Seiring berjalannya waktu, fenomena ini juga menimbulkan masalah-masalah baru misalnya dampak dari koprorasi ini akan sangat bepengaruh terhadap profesionalitas wartawan. Wartawan yang disebut “awak pers” kini menjadi “buruh pers”, karena bekerja sesuai keinginan perusahaan.

Contoh lainnya yaitu jika korporatnya berasal dari dunia politik, maka buruh pers tadi mau tidak mau harus menjadi orang yang akan (suka) menipu, menulis berita kampanye politik atau kegiatan partai secara berlebihan. Berita partai akan selalu melebihi dari kenyataan yang ada  di lapangan.

Jadi bagaimanakah solusi untuk menyelesaikan masalah ini? Jika dibiarkan, sepertinya bukan pilihan yang terbaik. Tetapi melarang kaum kapitalis terjun ke industri pers juga bukan pilihan. Yang mungkin dilakukan adalah perlunya gerakan bersama masyarakat pers, khususnya wartawan, untuk tidak terjebak dalam permainan kaum kapitalis dan politisi. Mereka harus memosisikan dirinya sebagai pekerja pers, yang mengemban amanah idealisme, untuk kepentingan rakyat banyak.

 

Teknologi Komunikasi Mendukung Kerja Korporasi

 Gambar Dengan adanya Kantor Virtual (Virtual Office), teknologi komunikasi dapat mendukung kerja korporasi di berbagai negara secara terpisah. Didalam Virtual Office terdapat tim yang saling bekerja sama yang disebut dengan tim maya atau tim yang terpisah secara geogfaris. Anggota tim virtual berkomunikasi secara elektronik. Dengan cara itu mereka dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Begitu juga sebaliknya, mereka juga dapat memberikan informasi kepada anggota tim lain dengan mudah, sehingga pekerjaan yang mereka kerjakan dapat diselesaikan dengan baik walaupun tidak bertatap muka, melainkan dengan mengandalkan teknologi komunikasi yang saat ini semakin berkembang.

Mereka bekerja di seluruh waktu, ruang, dan dengan batas-batas organisasi diperkuat oleh link webs komunikasi teknologi. Karena terpisah secara geografis, maka organisasi boleh menyewa dan mempertahankan orang-orang terbaik tanpa memperhatikan lokasi.

Rupert Murdoch, Raja Media

biography-rupert-murdoch

Murdoch lahir di Melbourne, Australia pada tanggal 11 Maret 1931. Ia adalah pemilik News Corporation salah satu perusahaan media terbesar dan paling berpengaruh di dunia dengan ratusan media cetak, radio dan televisi. News Corporation didirikan pada tahun 1979 di Australia, perusahaan ini dipindahkan ke Amerika Serikat pada tahun 1980.

Ia sebelumnya merupakan warga negara Australia, namun kemudian secara resmi menjadi warga negara Amerika Serikat terkait dengan keberadaan bisnisnya di negara Paman Sam tersebut.

Beberapa media massa yang dikuasai oleh Rupert Murdoch diantaranya :

1. Sunday Mail & News (warisan dari ayahnya)

2. 1956 membeli Sunday Times

3. 1965 mendirikan harian Australia “The Australian”

4. 1968 membeli The News of The World (tabloid mingguan) di London

5. 1969 membeli The Sun

6. 1974 mendirikan sebuah tabloid nasional “The Star”

7. 1976 membeli New York Post

8. 1979 mendirikan News Corporation, salah satu perusahaan media terbesar dan paling berpengaruh di dunia saat ini

9. Sepanjang tahun 1980an dan 1990an, memborong “Chicago Sun Times”, “Village Voice” dan “Majalah New York” di Amerika. “Sunday Times of London” di Inggris

10. 1985 membeli 20th Century Fox

11. 1990 mendirikan “Star TV” sebuah perusahaan penyiaran televisi di Hongkong yang menguasai 6 saluran televisi. Lewat Star TV, Murdoch mengakuisisi mayoritas saham ANTV.

12. Murdoch juga telah berinvestasi dalam olahraga, ia adalah pemilik  bagian Los Angeles Kings NHL, Angeles Lakers NBA, Los and Staples Center, serta FOX Sport Radio dan Fox sport.com

13. 2005 membeli Intermix Media , pemilik situs jaringan populer MySpace.com

14. 2007 membeli Wall Street Journal

Dan pada tahun 2013 Murdoch memutuskan untuk membagi usahanya menjadi 2 perusahan yaitu :

– 21st Century Fox Inc

– News Corporation.

Itulah beberapa media massa yang dikuasai oleh Rupert Murdoch, baik dari media cetak ataupun media elektronik di seluruh dunia. Beberapa diantaranya adalah media yang terbesar, yaitu Star TV, The Sunday Times, dan salah satu situs terkenal di Amerika, MySpace.com.

(dari berbagai sumber)